Obat Neissaid untuk Sifilis: Fakta, Risiko, dan Terapi Medis yang Benar

Sifilis adalah penyakit infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini tidak bisa disembuhkan dengan jamu, herbal, ataupun obat yang tidak jelas asal-usulnya. Beberapa produk komersial sering mengklaim bisa “mengobati sifilis”, termasuk nama-nama yang tidak dikenal secara medis seperti Neissaid.

Artikel ini menjelaskan apa itu Neissaid, apakah aman, dan bagaimana pengobatan sifilis yang benar menurut standar medis.


Apa Itu Obat Herbalubna Neissaid?

Hingga saat ini:

  • Neissaid tidak tercantum sebagai obat resmi dalam daftar obat Indonesia.

  • Ada nomor registrasi BPOM untuk obat bernama Neissaid.

  • Tidak ada literatur medis atau farmasi yang menyebut Neissaid sebagai terapi sifilis.

  • Tidak dikenal dalam standar pengobatan WHO, CDC, atau Kemenkes.

Karena itu, Neissaid kemungkinan merupakan:

  • produk herbal komersial,

  • produk tidak resmi,

  • atau obat yang diklaim bisa menyembuhkan berbagai penyakit tanpa bukti ilmiah.

Jika produk tidak memiliki izin BPOM, maka sangat berisiko dikonsumsi.


Benarkah Obat Herbalubna Neissaid Bisa Mengobati Sifilis?

Jawabannya: Tidak.
Tidak ada bukti ilmiah atau medis bahwa obat Neissaid mampu:

  • membunuh bakteri Treponema pallidum,

  • menghentikan perkembangan sifilis,

  • atau mencegah komplikasi.

Menggunakan obat yang tidak jelas justru dapat menyebabkan:

  • penyakit bertambah parah,

  • infeksi masuk ke tahap lanjut,

  • kerusakan saraf (neurosifilis),

  • kerusakan otak atau mata,

  • gangguan organ dalam.

Sifilis tidak boleh ditunda atau diobati dengan obat sembarangan.


Pengobatan Sifilis yang Benar (Sesuai Standar Medis)

Satu-satunya pengobatan yang diakui secara global untuk sifilis adalah ANTIBIOTIK, terutama:

1. Benzathine Penicillin G (BPG)

Ini adalah terapi utama untuk semua tahap sifilis (stadium 1, 2, laten), diberikan melalui injeksi intramuskular.

2. Doxycycline (jika alergi penisilin)

Digunakan sebagai alternatif, biasanya diminum 2 kali sehari selama 14–28 hari, tergantung stadium penyakit.

3. Ceftriaxone

Kadang digunakan pada kondisi tertentu, sesuai evaluasi dokter.

Tidak ada herbal atau obat non-antibiotik yang bisa menyembuhkan sifilis secara medis.


Gejala yang Harus Diwaspadai

Sifilis memiliki beberapa tahap:

• Stadium Primer

– Luka (chancre) tidak sakit di alat kelamin, mulut, atau anus.

• Stadium Sekunder

– Ruam seluruh tubuh, demam ringan, nyeri otot, bercak di telapak tangan & kaki.

• Stadium Laten

– Tidak ada gejala, tetapi bakteri tetap aktif.

• Stadium Tersier

– Kerusakan organ, otak, saraf, mata, jantung → sangat berbahaya.

Jika Anda memiliki gejala ini, segera periksa ke dokter atau klinik IMS.


Bahaya Menggunakan Obat Tidak Resmi untuk Sifilis

Menggunakan obat seperti Neissaid (yang tidak jelas):

  • Menunda pengobatan yang benar

  • Menciptakan komplikasi permanen

  • Menyebabkan bakteri menyebar ke pasangan

  • Meningkatkan risiko infertilitas

  • Dapat menyebabkan kerusakan syaraf dan otak

Sifilis selalu membutuhkan antibiotik, bukan jamu atau suplemen.


Bagaimana Memastikan Pengobatan yang Aman

  1. Pastikan diagnosis melalui tes darah (VDRL, RPR, TPHA)

  2. Gunakan antibiotik sesuai resep dokter

  3. Jangan konsumsi obat beredar tanpa BPOM

  4. Periksa ulang (kontrol) setelah terapi

  5. Obati pasangan seksual Anda juga


Kesimpulan

Neissaid bukan obat resmi, tidak diakui dalam dunia medis, dan tidak boleh digunakan untuk mengobati sifilis.
Sifilis hanya dapat disembuhkan dengan antibiotik, dan penundaan pengobatan bisa menyebabkan kerusakan organ permanen.

Jika Anda atau seseorang memiliki gejala sifilis, segera periksa ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan aman.

Bagikan Berita